Tuesday, August 12, 2014

Efek Buruk Masturbasi

Efek Negatif Masturbasi / Onani
Efek buruk masturbasi secara biologis adalah bisa mempengaruhi otak dan zat-zat kimia dalam tubuh sehingga berpengaruh pada diproduksinya seks hormon secara berlebihan. Walaupun dampaknya pada tiap orang berbeda, masturbasi kronik ini bisa menyebabkan rasa lelah, sakit di bagian pelvic, sakit punggung, sakit di bagian testis karena lecet, dan rambut rontok.
Masturbasi pada orang yang belum menikah, jika dilakukan terlalu sering akan menyebabkan kompulsif masturbasi yang bisa mengganggu kehidupan sehari-hari. Ketidakseimbangan antara hasrat dan kebutuhan pribadi ini bisa menimbulkan rasa pusing dan ingin marah jika belum melakukan onani.


1. Menyebabkan Ejakulasi Dini
Masturbasi menyebabkan ejakulasi dini. Ejakulasi berikutnya juga akan memakan waktu lama. Bagi cowok yang masturbasi beberapa kali sebelum berhubungan intim, akan sulit mencapai klimaks.
Masalah lain yang timbul adalah berkurangnya sensitivitas terhadap sentuhan orang lain, dan lebih akrab dengan sentuhan diri. Terlalu sering melakukannya juga dapat memicu kulit lecet, pembengkakan organ intim karena nggak menggunakan pelumas.
2. Rasa Bersalah
Masturbasi berdampak negatif secara psikologis. Banyak orang merasa malu dan bersalah setelah melakukannya karena terbentur nilai-nilai budaya, agama atau moral. Dan memang sepatutnya Anda merasa bersalah, karena telah menyalurkan kebutuhan biologis Anda bukan pada fitrahnya, bukan pada tempatnya yang mana seharusnya kebutuhan seksual hanya dilampiaskan kepada pasangan Anda yang sah.
Tarik menarik antara kesenangan dan menahan diri berdampak pada harga diri, rasa percaya diri dan cinta. Perasaan bersalah dapat memicu efek psikosomatis seperti sakit kepala, sakit punggung, dan sakit kronis.
3. Masturbasi Kronis
Masturbasi kronis mempengaruhi otak dan kimia tubuh akibat kelebihan produksi hormon seks dan neurotransmiter. Meski dampaknya pada setiap orang berbeda, terlalu sering masturbasi dapat memicu gangguan kesehatan seperti kelelahan, nyeri panggul, testis sakit, atau rambut rontok.
Masturbasi berkaitan dengan berkurangnya produksi testosteron dan DHT. Berkurangnya produksi testosteron juga terkait dengan kebiasaan dan gaya hidup seperti konsumsi alkohol, merokok dan berolahraga.Jika gaya hidup cenderung normal, namun memiliki kebiasaan masturbasi sebaiknya HENTIKAN aktivitas seksual itu untuk mengurangi keluhan. Jika keluhan tak kunjung reda, hubungi dokter untuk pemeriksaan medis.
4. Masturbasi Kompulsif
Masturbasi ini mempengaruhi kehidupan karena sudah menjadi kebiasaan. Sebagian cowok yang masturbasi enam kali sehari bisa saja merasa produktif, sementara lainnya merasa sebaliknya.
Masturbasi kompulsif dapat berdampak negatif pada pekerjaan, hubungan dengan pasangan, harga diri, keuangan, dan sosial, jika nggak dapat menyeimbangkan antara kebutuhan pribadi dan hasrat.
5. Turunya daya konsentrasi kаrеnа berubahnya pola pikir (menjadi ѕеƖаƖυ memikirkan hаƖ seksual).
6. Ketagihan ԁаn menjadi kebiasaan (ia anggap kebiasaan bυrυk) padahal ia ingin sekali berhenti mеƖаkυkаn masturbasi.


Demikian beberapa efek buruk akibat masturbasi. Bukan hanya onani yang sering, namun sekali masturbasi juga akan tetap berdampak buruk karena akan menjadi kebiasaan. Dan Anda harus berupaya menhentikannya bila tidak ingin menjadi pria yang mengalami ejakulasi dini karena kebiasaan masturbasi.

No comments:

Post a Comment